Hal Sederhana Yang (Justru) Bikin Hidup Lebih Berwarna

5 Sep

Kadang geli juga kalau mendengar komentar orang lain tentang pilihan hidup macam apa yang kita ambil. Kadang kehabisan alasan buat menjelaskan rasa penasaran mereka tentang aktivitas-aktivitas yang kita selalu lakukan, hal-hal yg nampaknya kurang benefit menurut definisi mereka. Kadang sulit buat mereka mengerti ketika hal-hal simpel, yang meski sering melelahkan, tapi bisa bikin kita ketawa lepas.

Sama halnya ketika aku harus menjawab pertanyaan kenapa ketika sedang ‘suntuk’ dengan problema hidup (elaah), malah memilih main sama anak-anak. Juga pertanyaan kenapa dibela-belain tiap kali kesana meski kadang jaraknya jauh dan nggak dapet bayaran juga.

Fyi, I do teaching. I do two kinds of teaching. Kalau yang sore hari itu tanpa dibayar dan yang malem itu ada honornya. Trus mainnya kapan? Ya pas nggak ngajar lah haha

Kalo boleh jujur, capek loh itu nyaris tiap hari ngajar haha kadang bisa bikin aku nyampe rumah baru jam 10 atau 11 malam. Padahal di rumah masih ada peer adek yg perlu dikoreksi. It happens almost every single day. But the funny thing is, meski suka capek sampe ketiduran, mengajar anak-anak itu jadi satu-satunya aktivitas yg selalu (baca: SELALU) dilakukan tanpa mengeluh dan selalu semangat, sampai sekarang; baik mengajar yg dibayar maupun yg free. Nggak peduli sesibuk atau secapek apapun hari itu. Justru, meeting those kids is like… well, like charging my energy and even boosting my mood.

Lebih dari sekali ketika lagi feeling unwell or even moody, langsung mutusin untuk selesai ngapa-ngapain lebih cepet dan milih main bareng anak-anak itu (baca: main itu maksudnya ngajarin mereka bikin peer haha). Jadi waktu ada yang nanya kenapa nggak refreshing pergi kemana gitu atau ngobrol bareng temen atau shopping atau ngegame seru aja? Kenapa nggak ngerjain sesuatu yang seenggaknya nggak ribet melakukannya, karena toh anak-anak itu rewel dan kadang sulit diem? yaaaa well, cuma bisa dijawab “nggak tahu”. Yaaa cuma suka aja.

Suka lihat anak-anak kecil berinteraksi satu sama lain. Suka lihat anak-anak itu tertawa terkekeh hanya karena hal sepele. Suka ikut timpal menimpal saat mereka seru mengobrol. Suka saat melihat mereka akhirnya paham setelah dijelasin tentang sesuatu yg awalnya nggak dipahami sama sekali. Suka ketika tahu masih ada anak-anak yang se-carefree mereka, yang main bareng dan nggak pake ternodai gadget.

Dan, percayalah… masih ada orang-orang yang insist (menuntut) penjelasan yang lebih rasional haha nah kan, emang harus dijelasin model gimana sih?

Ada satu temen yang ngejelasin tentang konsep bahagia yang sederhana. Bahagia yang nggak bisa dinilai dengan materi. Sesuatu yang kalau makin dibagi akan makin kerasa. Hal sederhana yang bikin addict, yang dilakuin terus menerus karena merasa sudah menemukan apa yang bikin bahagia and it seems like dont need anything else in the current phase of life. It is the feeling that we have enough for everything.

Katanya kalau perasaan ‘settle’ kayak gitu cuma diri sendiri yang bisa paham. Dan nggak semua orang bisa ‘grasp’ hal ini. Atau mungkin lebih tepatnya, nggak banyak yg punya kesempatan untuk mengalami momen ini, ditengah aktivitas dan kesibukan mengejar cita-cita dan tujuan hidup (elaah), jadi terkadang mereka menjalani hidup dengan ritme cepat.

I read somewhere in the internet, a part of conversation in a movie, “A word of advice: try to slow down your daily rythme, once in a while, sit down somewhere and take a closer look to whatever happen around you. Try to contribute something to your society, that paid you nothing. Pick a cause that reflect your inner value or issues that you agree to support with. Do all those and never expect anything in return. After a year or two, come see me again, and tell me about it.”

Aku jadi inget kata-kata “it’s the simple things in life that make us happy.” Memang ya, kata-kata itu jadi lebih bermakna ketika kamu pernah mengalaminya 🙂

Bagaimana ceritamu? Pernah ngalamin simple happiness?

Regards,
Dea

One Response to “Hal Sederhana Yang (Justru) Bikin Hidup Lebih Berwarna”

  1. nyonyasepatu September 6, 2015 at 1:41 pm #

    Pernah sih tp koq jarang ya haha

    Like

Leave a comment